Naskah Narasi Teks Anekdot Pencuri Sendal - Imangga

Breaking

Tuesday, 5 May 2015

Naskah Narasi Teks Anekdot Pencuri Sendal

Narasi 
Suatu Hari Hikam Sedang bermain di rumah temannya, setelah selesai  bermain di rumah temannya  Hikam pun kehilangan sebelah sendalnya. Hikam berkata “yah sandal ku hilang sebelah, haduhh mana ga punya duit lagi”.
Ketika di jalan, Hikam  menemukan selembar uang sebesar Rp.5000 dan hikam pun pergi kesebuah warung untuk membeli sandal baru. Hikam berkata pada pemiik warung “Punten..Punten, pak jual sandal?” pemilik warung pun menjawab “mangga, iya ada ” Hikam kembali bertanya “berapa harganya?” pemilik warung menjawab”Rp. 10.000 de”  Hikam pun menjawab dengan muka murung “ (yah uang ku tidak cukup) ya sudah gak jadi pak ”.
Dan ketika sedang di jalan, hikam  melewati  masjid yang terdapat banyak sandal disana. Hikam berbicara dalam hati ”wah ada sandal banyak nih, Mungkin aku bisa mengambil sepasang sandal disitu!”.
Tanpa berpikir panjang hikam pun mencuri sendal itu. Hikam merasa senang “Akhir nya saya punya sandal baru!!” dan pemilik sandal keluar dari masjid dan mengatakan “woy kamu pencuri !!! kembalikan sandal itu!!! Maling Maling!!!”  dan para warga pun menghajar pencuri sandal itu.
Setelah pencuri itu di hajar oleh para warga, Aril datang dan langsung menghubungi kantor polisi. Hikam pun dibawa ke kantor polisi akibat ulahnya.  Sesampai nya di kantor polisi hikam langsung dimintai keterangan oleh polisi “Apa alasan anda mencuri sandal ini?” Hikam menjawab “Karena sandal saya hilang sebelah pak, karena itu saya mengambil sandal orang lain.”lalu polisi memberi keputusan “kalau begitu kamu akan di bawa ke pengadilan.”
Setelah hikam dimintai keterangan oleh polisi, Hikam langsung dibawa ke pengadilan.  sebelum hikam di sidang ada sesuatu hal yang terjadi, si koruptor berusahan  menyogok si hakim dengan cara berbasa basi terlebih dahulu, koruptor pun mulai berbincang dengan si hakim”Apa kabar pa?” Hakim menjawab “baik baik saja, ada apa ya?” koruptor menjawab dengan wajah murung “Gini pak, saya akan mengikuti persidangan apakah bapak bisa mengatur-atur sedikitlah.. bapak tau kan??”  ”bisa pastinya bisa” (Hakim menjawab dengan menunjukan kode tangan (minta uang)).  Koruptor menjawab dengan bahagia “soal itumah gampang pak, bisa di atur..” dan akhirnya si koruptor berhasil membujuk si hakim untuk membantunya. 
Persidangan pun dimulai, saat di persidangan hikam sangat kecewa dengan keputusan hakim. Setelah persidangan selesai, tidak sengaja Hikam mendengar percakapan antara si koruptor dengan si hakim. Hakim berkata” bagai mana sodara aril?” aril menjawab “Ringan Pak” Hakim menjawab dengan senang “oh ya, jangan lupa di transfer ke rekening bapak ya!” Aril menjawab ”Ok Makasih ya pak”.

Setelah Hikam mendengar percakapan tersebut, hikam merasa bahwa hukum di Negara ini sangat tidak adil.

No comments:

Post a Comment